Romansa
Kelas Pekerja
Hari
ini tanggal 1 April, Mark memasang wajah yang berseri-seri. Ia bersemangat
sekali karena beberapa hari lagi akan terima upah bekerja. Mark bekarja di
galangan kapal milik persahaan swasta ternama. Tubuhnya gempal dan tangan
besarnya setiap hari bekerja menempa logam-logam yang tebal. Ia menghabiskan 10
jam waktu yang dimilikinya untuk bekerja dengan imbalan yang tentu kurang sesuai dengan pekerjaannya. Namun,
dunia lah yang menuntut ia untuk bekerja seperti itu. Karena jika tidak, ia tak
kan mampu menghidupi istri dan anaknya.
Bekerja
dengan orang-orang istimewa dengan pekerjaan yang sangat berat membuat Mark
menjadi lelaki yang tidak mudah menyerah. Rintangan dan cobaan ia hadapi dengan
tenang tanpa mau merepotkan orang di sekitarnya. Amat jarang keluar keluh kesah
dari mulutnya. Namun tetap saja, sebagai kelas pekerja sesekali kala “May day”
tiba Mark dan teman-temannya berkumpul untuk menuntut hak-hak yang pantas
mereka terima. Kenaikan upah, penghapusan outsourcing, dan menuntut untuk
kehidupan yang lebih layak jadi bahan utamanya.
Tetapi
disisi lain Mark memiliki kepribadian yang berbeda, ketika ia pulang dan
bertemu dengan anak istrinya Mark menjadi sangat lembut dan penuh perhatian.
Tangannya yang kasar kerap membuai lembut kening putrinya yang bernama Rosa.
Mark juga mampu menjadi suami yang baik bagi istinya yaitu Jean.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar