Selasa, 07 April 2015

Penokohan

Romansa Kelas Pekerja

Hari ini tanggal 1 April, Mark memasang wajah yang berseri-seri. Ia bersemangat sekali karena beberapa hari lagi akan terima upah bekerja. Mark bekarja di galangan kapal milik persahaan swasta ternama. Tubuhnya gempal dan tangan besarnya setiap hari bekerja menempa logam-logam yang tebal. Ia menghabiskan 10 jam waktu yang dimilikinya untuk bekerja dengan imbalan yang tentu  kurang sesuai dengan pekerjaannya. Namun, dunia lah yang menuntut ia untuk bekerja seperti itu. Karena jika tidak, ia tak kan mampu menghidupi istri dan anaknya.
Bekerja dengan orang-orang istimewa dengan pekerjaan yang sangat berat membuat Mark menjadi lelaki yang tidak mudah menyerah. Rintangan dan cobaan ia hadapi dengan tenang tanpa mau merepotkan orang di sekitarnya. Amat jarang keluar keluh kesah dari mulutnya. Namun tetap saja, sebagai kelas pekerja sesekali kala “May day” tiba Mark dan teman-temannya berkumpul untuk menuntut hak-hak yang pantas mereka terima. Kenaikan upah, penghapusan outsourcing, dan menuntut untuk kehidupan yang lebih layak jadi bahan utamanya.

Tetapi disisi lain Mark memiliki kepribadian yang berbeda, ketika ia pulang dan bertemu dengan anak istrinya Mark menjadi sangat lembut dan penuh perhatian. Tangannya yang kasar kerap membuai lembut kening putrinya yang bernama Rosa. Mark juga mampu menjadi suami yang baik bagi istinya yaitu Jean.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar