Senin, 07 Maret 2016

Review Album Kedua "The Cloves and The Tobacco"



Tentang Cengkeh dan Tembakau

Mungkin ini adalah salah satu hal yang bisa saya lakukan dalam mengapresiasi karya yang sungguh sangat menginspirasi. Namun jelas ini bukanlah tentang sebuah acara TV atau semacamnya, saya berbicara tentang sebuah album bertajuk “Across The Horizon” dari “The Cloves and The Tobacco”. Band yang memiliki ciri khas, dan sangat menarik rasa ingin tahu saya dalam menelisik karya-karya mereka. Unit musik asal Kota Yogyakarta, yang mungkin sudah tidak asing lagi di telinga mereka yang mencintai musik Celtic Punk atau Folk Punk.
Sukses dengan album pertama yang menurut saya sangat berkesan kala mendengarkannya, lalu mereka juga turut serta dalam kompilasi Indonesian Celtic Punk. Bermain dengan tiupan Tin Whistle, Fiddle dan Banjo yang dibalut dengan sound yang sangat brillian. 2016 menjadi tahun yang mungkin sangat berkesan untuk mereka dan untuk saya pribadi, karena akhirnya sebuah album yang sangat saya tunggu dari TC&TT (biasa mereka menyingkat namanya) rilis. Mungkin terlalu berpanjang kata hanya untuk sekedar pembuka dari sebuah tulisan. “Across The Horizon” memuat sepuluh lagu andalan dari TC&TT, dengan cover yang simpel tetapi tetap menarik perhatian.
Lagu pertama dibuka dengan “ Too Much Trouble”, senandung tentang kekacauan kota yang kian hari kian banyak, ketukan drum yang cepat sedari awal juga vokal bersahutan yang amat bertenaga membuat tubuh ini tak ingin diam. “Sing a long” dan “body surfing”, kedua hal tersebut langsung terbayang di benak saya ketika mendengar lagu ini. “You’ll Never Know”, sebuah lagu dengan lirik yang membuat kita bersemangat menjalani kehidupan seraya berpikir tentang nasib yang akan membawa kita entah kemana. “When The War Is Over”, mungkin satu kata yang mewakili lagu ini adalah Damai. Keresahan mendalam akan sebuah peperangan dibalut dengan sound yang menyuarakan harapan baru yang dinantikan. Ya, lagu ini sangat indah. “Sally O’riordan”, kombinasi tiga instrumen yang sangat mengesankan jadi pembuka lagu ini. Sally, O Sally, lari atau kau akan tertinggal, balada tentang wanita kelas perkerja yang menurut saya sangat menyenangkan. “The Whiskey Tales”, ini lah yang saya tunggu dari TC&TT, cerita tentang whiskey dan penikmatnya yang kerap bergelut dengan beberapa persoalan namun tetap tak perduli. Haha, “I didn’t really care” sahutnya. “Pure and Innocent”, Wow!. Apa lagi kalau bukan buah hati yang mengilhami lagu ini, this song is so cool enough, just say nothing but I get something. “And The Rain Will Fall”, lihatlah kebebasan itu. Spontan saja saya menulisnya, karena hujan dan segala kenangannya kembali menghiasi setelah sekian lama tak bertemu. “The Town That We Loved So Well”, bagaimana tidak, bagai rumah yang menanungi, agaknya sebuah lagu layak dihadiahkan untuk kota tercinta. “The Old Harbor”, ah sudahlah, ini merupakan perpisahan yang sangat romantis untuk seorang pemabuk. Gesekan biola yang sangat merdu pun memisahkan mereka. “Across The Horizon”, instrumental song sebagai penutup rasanya sangatlah cocok ditempatkan di album ini, seakan-akan telinga dijanjikan senandung lain dari The Cloves and The Tobacco.
Rasanya cukup sekian saja, semoga tulisan ini bisa menjadi teman kala kita duduk dengan kopi, beer, dan sebatang rokok. Terima kasih “TC&TT” untuk karya yang menginspirasi.

Reza Rowi.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar